Bumi dan Sebuah Pesan untuk Manusia
Kolaborasi Omah Sawah dan Cristina Rodriguez Sosa
Launching Buku dan Gelar Karya “ Bumi dan Sebuah Pesan untuk Manusia”
*Persembahan Karya untuk Ibu Bumi
*Cover 2, 3, 5, 8
Latar Belakang
Leluhur kita menjalin ikatan yang begitu dalam dan kuat pada alam ini. Dalam setiap langkah mereka, alam adalah sahabat yang paling bisa diandalkan. Langit sebagai kitab untuk melihat masa depan, dan bumi sebagai rumah yang senantiasa menyertai mereka. Hidup berkesinambungan pada alam adalah detak yang sudah menjadi nafas. Mereka sadar bahwa tidak bisa lepas dari kebaikan alam. Hutang budi manusia pada alam selamanya takkan habis sampai mereka mengibaratkan bumi layaknya seorang ibu.
Barangkali hanya segelintir orang yang tahu bahwa bumi diambil dari sebuah kata dalam bahasa Jawa. Bu (ibu), Mami (Miliku dalam arti yang sangat dalam). Seyogyanya seorang ibu, ia telah memberikan segala hal yang begitu berharga untuk anak-anaknya, air, udara, hangat sinar mentari, tanah, pohon, binatang dan tempat yang begitu luas untuk manusia berjalan, singgah, hidup, hingga kelak mati.
Dalam masa yang terus berganti bumi tetap berdiri di porosnya. Menjalankan tugasnya dengan begitu baik. Memelihara setiap kehidupan yang tertopang darinya dengan welas asih. Meski manusia semakin berjarak dan semakin jauh darinya. Bumi tidak pernah lelah membisikan pesan-pesannya pada manusia.
Bersama dengan ini kami ingin membuat sebuah gerakan konservasi yang diawali dari pembuatan buku cerita anak berjudul Bumi dan Sebuah Pesan untuk Manusia. Sebuah cerita yang mengajak anak-anak dan kita semua untuk lebih mengenal dan menghargai ibu bumi. Kami bekerja sama dengan seorang Botanical Art asal Meksiko, Christina Rodriguez Sosa dalam membuat ilustrasi-ilustrasi yang mewakili cerita bumi yang kemudian diadopsi pada kain batik yang menggunakan pewarna alam oleh anak-anak.
Manusia adalah khalifah dari semua makhluk di bumi yang bisa membantu bumi berada dalam keseimbangan. Kami berharap melalui sedikit karya kecil ini, pesan-pesan konservatif untuk bumi semakin tersebar, karena kita semua memiliki kesempatan untuk bergerak menjaganya dalam cara dan ruang yang kita pilih.
Proses Kreatif
Profil
Omah Sawah
Adalah sebuah gerakan konservasi di lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah yang sudah berdiri sejak enam tahun lalu dengan prinsip swadaya. Omah Sawah terlahir dari sebuah perjalanan panjang dari impian akan adanya sebuah tempat sinau bareng (belajar bersama) bagi siapapun untuk lebih menghargai alam khususnya sebagai ciptaanNya yang agung. Secara beriringan Omah Sawah menggunakan kesenian dan edukasi dalam mengkampanyekan isu konservasi pada anak, seperti batik dan warna alam.
Cristina Rodrigues Sosa
Science menjadi dunia yang menarik perhatiannya terutama tumbuh-tumbuhan. Sejak kecil, lulusan dari Universitas Autonama De Yucatin ini juga mengaku sudah menyukai menggambar. Hingga akhirnya ia menyalurkan keduanya pada sebuah profesi yang terus digelutinya hingga kini, Art and Botanical Illustration. Sejak tahun 2014 ia sudah aktif menggelar pameran bertema lingkungan, baik sendiri maupun kolektif yang akhirnya mengantarnya menjadi pemenang dari kontes Nature Illustration BUAP, Puebla, Meksiko pada tahun 2016. Kecintaannya pada dunia tumbuhan membuatnya terbang ke Indonesia untuk melihat ragam tumbuhan di sana.

Ibu bumi merasa malu, ketika pohon-pohon yang serupa pakainnya dirusak oleh anak-anaknya, manusia.

Cristina menggambar semua ilustrasi dengan proses manual

Anak-anak mencanting motif batik dari hasil adaptasi ilustrasi buku “Bumi dan Sebuah Pesan untuk Manusia”

Proses pembuatan motif sudah selesai, anak-anak sangat gembira bisa menyelesaikan.

Proses selanjutnya adalah “nemboki” untuk mempertahankan warna yang kita inginkan dengan menutup beberapa motif batik dengan malam.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, proses “nemboki” dilakukan beberapa kalu.

Proses pencelupan warna dengan pewarna alam mahoni dan joho selama beberapa menit.

Hasil warna awal yang diperoleh dari mahoni (kiri) dan joho (kanan)

Pewarnaan dengan indigofera yang menghasilkan warna biru yang cantik. Pewarna ini berasal dari bibit tanaman indigo yang dikembangkan disini.